Heboh Paket Peti Mati

. Rabu, 08 Juni 2011
1 comments

Senin 6 Juni 2011, hampir semua media menurunkan berita tentang kiriman peti mati yang dikirim oleh Sumardy, CEO Buzz & co. Memang kesan angker dan aroma kematian tidak lepas dari kotak mati ini, meskipun telah dibungkus dengan kain putih bersih, atau diplitur mengkilat. Sebuah ide marketing yang sebelumnya belum  pernah terjadi. “Ini semata-mata hanya untuk kreativitas dalam beriklan karena kreativitas periklanan sekarang sudah mulai mati,” ujar Sumardy
Tahun 2004, Jefrie Noer Bupati Kampar Riau pernah membagikan miniatur peti mati kepada kepala dinas di wilayah kerjanya. Sebuah kotak kaca berukuran 10 x 20 cm. Di dalam kaca tersebut terlihat miniatur peti mati.  Di dalam peti itu ada mayat yang dipocong kain putih. Di alas kayunya terdapat tulisan : "Wahai sahabatku ..... (nama kepala dinas yang dikirimi) Kematian adalah suatu kepastian, sebagaimana adanya surga dan neraka. Jabatan adalah merupakan amanah dari Allah swt. Gunakanlah untuk mendapatkan surga". Di bagian bawah tertulis  "Wafat tanggal…" ( belum diisi tanggalnya). 

Ayo Ikut Pelatihan BCM (Bermain, Cerita dan Menyanyi)

. Selasa, 31 Mei 2011
0 comments

Bermacam metode belajar dalam kurun beberapa tahun terakhir ditemukan, dengan berbagai istilah yang dipakai, ada quantum learning, spiritual learning, quantum teaching, ESQ, HI dan lain-lain. Dari semua jenis istilah yang terkesan elitis tersebut, sebenarnya esensinya sama, yaitu menciptakan cara belajar yang mudah, cepat, menyenangkan baik untuk guru maupun siswa.
           Diantara tehnik klasik yang tidak lekang oleh perkembangan jaman adalah istilah BCM, yaitu mengajar anak didik dengan menggunakan media pendukung dalam bentuk bermain, cerita dan menyanyi. Kenyataannya metode BCM ini bahkan dipakai dalam pelatihan-pelatihan yang pesertanya orang dewasa, sebagai pelengkap materi utama.
           Dalam BCM, akan dijelaskan tehnik menyampaikan materi dengan diselingi cara bermain dalam upaya pengkondisian individu maupun team building, tehnik penyampaian pesan dengan bercerita dan menghidupkan suasana segar dengan menyanyi. Meskipun terkesan tidak serius, tapi sesungguhnya justru sebagian besar pesan atau inti materi dapat tersampaikan dengan metode ini

Keimanan kita pasti diuji

. Senin, 30 Mei 2011
0 comments


29:2

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al Ankabut 2)

Sudah menjadi sunnatulloh, dalam hidup ini selalu ada dua sisi yang berpasangan, senang – susah; baik – buruk; cepat - lambat dan bermacam idiom yang lain. Masalah juga senantiasa datang silih berganti, menguji kita sebagai hamba. Dan dalam ujian tentunya ada yang lulus dan ada yang gagal. Dalam torehan tinta sejarah, tidak ada orang besar yang muncul tiba-tiba, semua berproses. Thomas Alfa Edison sebelum berhasil dengan penemuan lampu pijarnya, telah diuji dengan hampir 1000 kali gagal, namun dia tidak patah semangat, tanpa proses try and error yang dia lakukan, mungkin sampai saat ini dunia masih gelap gulita saat malam hari.

apa tidak ada yang lain..?

. Rabu, 25 Mei 2011
0 comments

Dalam sebuah pengajian, dengan semangat dan akrab seorang ustad menyampaikan kepada  jamaah yang hadir tentang kehidupan kelak di surga, bagi orang-orang yang bertaqwa. Sang ustad menyapa jamaah ibu-ibu, "Bu, kalau ibu-ibu yang hadir ini semuanya taqwa kepada Allah, rajin beribadah, beramal sholih, menjaga silaturahiim, taat pada suami, tidak menyakiti hati orang lain, tidak bermaksiat, maka insyaAllah, nanti akan dimasukkan  surga, dan ketemu dengan suami masing-masing yang juga orang sholih, ibu-ibu pengin kan?" tanya sang ustad, "Mau Ustad, amiin, semoga Allah mengabulkan", demikian jawab ibu-ibu dengan kompak.

Kemudian sang ustad menyapa bapak-bapak, "Bapak, demikian halnya bapak-bapak, kalau yang hadir ini semuanya taqwa kepada Allah, sayang istri dan anak-anak, menjaga silaturahiim, tidak berbuat maksiat, maka insyaAllah nanti akan masuk surga, dan ketemu kembali dengan istri masing-masing yang sholihah, bagaimana bapak-bapak, pengin kan?" tanya sang ustad, bapak-bapak terlihat menggut-manggut dan berpikir sejenak "Ustad, kok ketemu lagi, apa tidak ada yang lain?"............... 

BEDA PENDAPAT...? Boleh Saja, asal.............

.
0 comments


11:118
11:119
Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (QS. Hud 118 - 119)

          Mejadi keniscayaan (sunnatulloh) bahwa perbedaan itu akan tetap dan selalu ada, hatta pada pribadi orang kembar sekalipun, sisi fisik, penampilan, gaya bicara, gaya berjalan, selera, dan tentunya pendapat / pemikiran. Diperlukan kebesaran jiwa dan kelapangan hati untuk bisa memahami perbedaan itu. Namun ada juga perbedaan yang mutlak dan tidak bisa di kompromikan, yaitu masalah ideologi sebagai hamba terhadap Sang Pencipta. Kalau ada yang berpendapat, bahwa Allah lebih dari satu, berputra dan diputrakan, maka saya pasti menolak, karena ini prinsip tauhid yang saya yakini.
          Prinsip dasarnya, dalam Islam Allah SWT telah memberikan guidance pada umat manusia untuk bersatu dan tidak berbeda-beda dalam beragama, berpadu dan tidak berselisih faham dalam menegakkan syari’ah-Nya (QS. 3:102-103). Allah SWT memperingatkan umat Islam agar  tidak terjebak dalam perselisihan beragama seperti yang pernah terjadi pada umat sebelumnya. (QS. 3:105)

PERBEDAAN YANG MUNGKIN
         Perbedaan akan menjadikan kehidupan lebih harmonis, penuh warna. Betapa susahnya kita, andaikan Allah memberikan bentuk jari tangan dan kaki kita dalam ukuran yang sama, tentu kita akan susah bekerja. Andai gigi kita taring semua, apa yang akan terjadi pada mulut kita, hi... ngeri. Itulah perbedaan yang justru berkah dan rahmat, yang menjadi SARANA HIDUP ini (wasailul hayyat). Perbedaan akan menjadi terasa "panas" ketika menyentuh urusan JALAN HIDUP (minhajul hayyah) dan akan sangat krusial ketika terkait dengan ESENSI AGAMA (dzatuddiin)
Secara garis besar perbedaan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok :

PETIR : Tanda Kekuasaan Allah SWT

. Senin, 09 Mei 2011
0 comments

Jumat malam kemarin (6 Mei), selepas maghrib, lingkungan rumah mulai rintik-rintik hujan. Kakak Hilmi, menjelang berangkat ke "Langgar Pak Tolhah" dah pesen, "Bi, nanti nek hujan, aku dijemput ya" soalnya dia males bawa payung. Dan begitulah sesaat setelah maghrib, hujan pun turun dengan lumayan lebat.
              Sesuai dengan janjiku kepada kakak, maka saat adzan isya berkumandang sudah aku siapkan 2 buah jas hujan, satu segera tak pakai, satu aku taruh di keranjang sepada polygon. Sambil megangi kerudung kepala jas hujan, kukayuh perlahan polygonku menuju Langgar Pak Tolhah. Saat sampai di langgar, anak-anak sedang khusyu' wirid dipimpin Pak Tolhah dan diakhiri dengan doa bersama. Setelah cium tangan sang ustad, mulailah satu persatu, santri-santri kecil ini keluar langgar, sambil celingak-celinguk mencari penjemputnya. Demikian pula Kak Hilmi, segera menuju teras, tempat aku menunggu. Jas hujan yang tadi di keranjang sepeda, sekarang dah dipakai kakak, kebesaran memang, tapi justru lumayan melindungi tubuh kecilnya.
               Dengan beriringan, kami jalan kaki, polygon aku tuntun, sedang anakku berjalan kadang di sampingku, kadang di belakangku, karena hujan yang semakin lebat. Sambil berjalan perlahan aku katakan pada anakku, "mas, abi belum sholat, kita mampir masjid dulu ya, sambil nunggu biar agak reda". Alhamdulillah, di masjid baru mulai sholat isya, jadi masih kebagian jamaah isya. Sejenak berdzikir, kemudian kulanjutkan dengan sholat ba'diyah isya, nah saat aku takbir menjelang ruku, tiba-tiba ..LAP...DUA...RRR,

INVESTASI GENERASI

. Senin, 02 Mei 2011
0 comments

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.
Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah
mereka mengucapkan perkataan yang benar. (QS. An Nisa : 9)

Anak adalah permata hati, anak adalah penyejuk mata, dan yang pasti anak adalah AMANAH yang dititipkan Allah SWT kepada kedua orang tua, yang menjadi wasilah proses kejadian sampai dengan persalinannya. Sebagai orang tua yang bertanggung jawab, tentunya akan berusaha sekuat tenaga, bahkan mempertaruhkan apa saja untuk menjaga amanah tersebut. Dalam sebuah hadits Rosululloh Muhammad SAW telah memberikan nasihat yang tegas, bahwa keyakinan seorang anak adalah produk dari orang tuanya. Semua bayi lahir dalam keadaan FITROH (MUSLIM), maka orang tuanya-lah yang akan menjadikannya YAHUDI, MAJUSI atau NASRANI
Proses pendidikan di dalam rumah sampai dengan proses pemilihan tempat pendidikan oleh orang tualah yang akan membentuk keyakinan sang anak. Kalau ada pernyataan bahwa ada anak yang nakal, tidak punya sopan santun, tidak berakhlaq, yang patut dipertanyakan adalah : ANAK SIAPA ITU? SIAPA KEDUA ORANG TUANYA? BAGAIMANA CARA MENDIDIKNYA? DIMANA DI SEKOLAHKAN? Dan serentetan pertanyaan yang akan dialamatkan kepada orang tua, yang memang harus bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan tersebut.

PROBLEMATIKA BELAJAR DAN MENGAJARKAN AL QURAN

. Jumat, 15 April 2011
0 comments

Sudah menjadi takdir Allah, Al quran diturunkan dalam bahasa Arab, namun tidak ada halangan dan alasan bagi umat Islam untuk tidak mengakuinya sebagai kitab suci, dan Allah SWT memberikan jaminan kemudahan untuk memperjarinya, sebagaimana tercantum dalam QS. Az Zukhruf dan Al Qomar


Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa arab supaya kamu memahami(nya).(QS. Az Zukhruf : 3)
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (QS. Al Qomar : 17)
Penjelasannya sebagai berikut :
a. Huruf lam ( ل ) pada kata laqod ( لَقَدْ ) adalah untuk menunjukkan penegasan/penekanan (taukid) bermakna sungguh.
b. Kata setelah Qod ( قَدْ ) adalah yassarna ( يسرنا - telah Kami mudahkan; Allah Swt yang berkata) yang berbentuk fi'il madhi (past tense); juga bermakna penegasan. Bermakna sungguh.

c. Kata yassarna - يسرنا berbentuk fi'il madhi, yang menunjukkan peristiwa yang telah terjadi.
d. Pada surat Al Qamar, kalimat tersebut diulang sebanyak 4 kali (dengan susunan kalimat sama persis 100%) yaitu pada ayat 17,22,32,& 40, yang juga dapat bermakna penegasan.
Dari hal tersebut, jika diungkapkan dalam bentuk lain seakan-akan Allah Swt berkata :

"Wahai orang-orang beriman, Sungguh…sungguh….sungguh…sungguh…. telah Kami mudahkan Al Qurán untuk pelajaran (dipelajari)".
Apabila kita berbicara kepada seseorang dengan membuat penegasan seperti itu, tentu dalam rangka meyakinkan dan menunjukkan bahwa ucapan kita itu memang betul-betul seperti apa yang kita ucapkan. Jaminan inilah yang semoga membuat kita menjadi optimis untuk semakin giat mempelajarinya, termasuk didalamnya mempelajari tata bahasa Arab.
Kondisi riil di masyarakat kita, masih kita temukan kendala dalam pembelajaran Al quran ini. Ada kecenderungan saat ini bahwa sebagian banyak umat Islam, menempatkan pembelajaran Alquran sebagai sesuatu yang tidak prioritas, sehingga terkesan asal anak-anak sudah diikutkan ngaji di lingkungan, TPQ, atau masjid sekitar, sudah dianggap cukup. Padahal belajar Al quran memerlukan kesungguhan, baik dalam hal waktu, metode dengan didukung sarana dan prasarana yang baik. Rasululloh SAW mengingatkan kita semua dengan sabdanya :
“(Kelak) Islam akan mengalami kelunturan seperti lunturnya batik baju, sehingga tidak diketahui lagi apa itu shalat, puasa, ibadah dan sedekah. Dan Al-Qur’an sungguh akan dibawa pergi, sehingga tak ada satupun yang tersisa di muka bumi ini. Golongan manusia yang tersisa adalah Kakek dan Nenek. Mereka berkata: “Kami mendapatkan kalimat seperti ini dari nenek moyang kami:Laa Ilaaha Illallah, oleh karena itu kami mengucapkannya.”