Heboh Paket Peti Mati

Senin 6 Juni 2011, hampir semua media menurunkan berita tentang kiriman peti mati yang dikirim oleh Sumardy, CEO Buzz & co. Memang kesan angker dan aroma kematian tidak lepas dari kotak mati ini, meskipun telah dibungkus dengan kain putih bersih, atau diplitur mengkilat. Sebuah ide marketing yang sebelumnya belum  pernah terjadi. “Ini semata-mata hanya untuk kreativitas dalam beriklan karena kreativitas periklanan sekarang sudah mulai mati,” ujar Sumardy

Tahun 2004, Jefrie Noer Bupati Kampar Riau pernah membagikan miniatur peti mati kepada kepala dinas di wilayah kerjanya. Sebuah kotak kaca berukuran 10 x 20 cm. Di dalam kaca tersebut terlihat miniatur peti mati.  Di dalam peti itu ada mayat yang dipocong kain putih. Di alas kayunya terdapat tulisan : "Wahai sahabatku ..... (nama kepala dinas yang dikirimi) Kematian adalah suatu kepastian, sebagaimana adanya surga dan neraka. Jabatan adalah merupakan amanah dari Allah swt. Gunakanlah untuk mendapatkan surga". Di bagian bawah tertulis  "Wafat tanggal…" ( belum diisi tanggalnya). 

          Peti mati, fungsi asalnya adalah alat / sarana untuk menempatkan jenazah (mayat) untuk dibawa ke makam. Islam mengajarkan kesederhanaan dalam proses perawatan jenazah sampai dengan pemakamannya. Kain kafanpun dianjurkan yang biasa dan murah. Sedangkan dalam hal penguburan jenazah beserta petinya Majelis Al-Majma' Al-Islami yang berada di bawah naungan Rabithah Alam Al-Islami dalam fatwanya menyebutkan bahwa:

1. Setiap amal dan sikap yang dilakukan oleh seorang muslim dengan maksud untuk menyerupai perbuatan orang non muslim, hukumnya mahdzhur syar'an dan terlarang secara syariah dengan dasar hadits nabawiyah.
2. Dan menguburkan jenazah di dalam peti mati, kalau niatnya untuk menyerupai orang kafir, maka hukumnya haram. Tapi kalau niatnya bukan karena ingin menyerupai orang kafir, maka hukumnya makruh. Selama tidak ada hajat, maka bila ada hajat hukumnya tidak mengapa.

Di dalam tafsir Al-Jami' li Ahkamil Quran karya Al-Imam Al-Qurthubi jilid 10 halaman 381, disebutkan bahwa menguburkan jenazah dalam peti kayu hukumnya boleh, terutama bila tanahnya lembek.

          Peti mati, bagi masyarakat umum memang sesuatu yang masih mempunyai daya magis menakutkan. Keberadaan peti mati hampir selalu identik dengan kematian. Padahal sesunguhnya kematian adalah sesuatu yang pasti bagi semua yang hidup. Ustad Cahyadi Takariawan (cahyadi-takariawan.web.id) menuliskan dua sebab yang pantas membuat takut mati bagi seorang muslim :

1. Kita layak takut mati jika belum bekerja di jalan Allah
2. Kita layak tahut mati jika belum mencetak kader yang melanjutkan perjuangan dakwah ini 

          Peti mati, sebuah kotak kayu yang sarat dengan peringatan kematian. Ajal datang tanpa bisa ditunda dan dimajukan barang sesaat, demikian firman Allah SWT dalam Al quran. Malaikat Izrail tidak pernah memberitahukan kapan akan datang. Namun sesungguhnya tanda-tanda akan datangnya ajal itu seiring bertambahnya usia manusia, akan senantiasa menyertai. Kulit keriput, mata kabur, rambut memutih, tremor, tubuh yang tegap mulai bungkuk, gigi yang tadinya utuh mulai copot satu satu, jumlah jam tidur yang semakin berkurang dan banyak tanda lain yang menandai datangnya masa tua.

            Yang menjadi tanda tanya, masihkah kita takut kepada peti mati? apakah kita tidak lebih takut andaikan kita dijemput malaikat Izrail tapi belum cukup bekal untuk berangkat? 

Innaa lillahi wa innaa ilaihi rajiun